NOT KNOWN FACTS ABOUT MAKASSAR

Not known Facts About makassar

Not known Facts About makassar

Blog Article



Perkembangan kota Makassar sebagai kota perdagangan dan kota pelabuhan ditunjang oleh wilayah utara. Wilayah pedalaman membawa komoditas sumber daya alam ke Makassar untuk dijual ke pasar. Bagian barat dari kota Makassar adalah selat Makassar dan terdapat sejumlah pulau kecil.

Hi, I’m James Clark, and I have been travelling the whole world since 2003 while functioning a area impartial vacation enterprise. Nomadic Notes is actually a travel website showcasing vacation guides and notes from my travels.

Pengunjung bisa menikmati aneka olahan seafood yang dijajakan warung-warung di pinggir pantai. Selain itu, Pantai Marbo memiliki panorama sunset yang tidak kalah menariknya dengan pantai-pantai di Makassar lainnya.

You happen to be using a browser that isn't supported by Fb, so we have redirected you to definitely an easier Variation to supply you with the very best practical experience.

Makassar was the traditional capital in the Bugis kingdom (Sultanate of Gowa). The Bugis have been recognised throughout the area as proud, fierce warriors and pirates and highly qualified mariners, and before the Dutch defeated them, they'd a formidable empire and sphere of affect in what the Europeans known as the "Spice Islands".

A stop by to the bustling Paotere Harbor, the place sailors and fishmongers have shouted more than each other for generations, immerses vacationers in town’s nautical charms.

Karst landscapes (formed because of the dissolution of rocks like limestone and dolomite) are magical, as well as the Bantimurung-Bulusaraung river technique in Maros, an about forty five-moment generate from Makassar, is no exception. Plus you are able to encounter a waterfall and river—both equally of which give a stunning backdrop for aquiring a picnic. Thrill-seekers like Driving down the waterfall on interior tubes.

Matoaya's eldest son succeeded him to the throne of Tallo, but as Chancellor, he had evidently groomed his outstanding 2nd son, Karaeng Pattingalloang (1600–fifty four), who exercised that position from 1639 right up until his Demise. Pattingalloang should are already partly educated by Portuguese, because being an Grownup he spoke Portuguese "as fluently as folks from Lisbon alone", and avidly browse each of the textbooks that arrived his way in Portuguese, Spanish or Latin.

Conflicts within the kingdom speedily escalated, the Bugis rebelled underneath the Management of Bone, and the Dutch VOC seized its extended-awaited probability to overcome Makassar with the help with the Bugis (1667–sixty nine).

The Rammang-Rammang village, located amidst this remarkable topography, provides a tranquil escape exactly where site visitors can glide on serene waters shadowed via the towering karst, a picturesque location for chook watchers and nature photographers alike.

Kesultanan ini sebenarnya memiliki seventeen buah benteng yang mengitari seluruh ibu kota. Hanya saja, Benteng Fort Rotterdam merupakan benteng paling megah di antara benteng benteng lainnya dan keasliannya masih terpelihara hingga kini.

Baru pada Tahun 1669, akhirnya dapat merata-tanahkan kota Makassar dan benteng terbesarnya, Somba Opu. Bagi Sulawesi Selatan, kejatuhan Makassar di tangan federasi itu merupakan sebuah titik balik yang berarti bahwa Bandar Niaga Makassar menjadi wilayah kekuasaan VOC, dan beberapa pasal perjanjian perdamaian membatasi dengan ketat kegiatan pelayaran antar-pulau Gowa-Tallo dan sekutunya. Pelabuhan Makassar ditutup bagi pedagang asing, sehingga komunitas saudagar hijrah ke pelabuhan-pelabuhan lain. Pada beberapa dekade pertama setelah pemusnahan kota dan bandar Makassar, penduduk yang tersisa membangun sebuah pemukiman baru di sebelah utara bekas Benteng Ujung Pandang, benteng pertahanan pinggir utara kota lama itu pada Tahun 1673 ditata ulang oleh VOC sebagai pusat pertahanan dan pemerintahan diberi nama baru Fort Rotterdam, dan ‘kota baru’ yang mulai tumbuh di sekelilingnya itu dinamakan ‘Vlaardingen’. Pemukiman itu jauh lebih kecil daripada Kota Raya Makassar yang telah dihancurkan. Pada dekade pertama seusai perang, seluruh kawasan itu dihuni tidak lebih 2.000 jiwa, pada pertengahan abad ke-eighteen jumlah itu meningkat menjadi sekitar 5.000 orang, setengah di antaranya berupa budak. Selama dikuasai VOC, Makassar menjadi sebuah kota yang terlupakan, maupun para penjajah kolonial pada abad ke-19 arrafi musik indonesia itu tak mampu menaklukkan jazirah Sulawesi Selatan yang sampai awal abad ke-twenty masih terdiri dari lusinan kerajaan kecil yang independen dari pemerintahan asing, bahkan sering harus mempertahankan diri terhadap serangan militer yang dilakukan kerajaan-kerajaan itu. Maka, ‘Kota Kompeni’ itu hanya berfungsi sebagai pos pengamanan di jalur utara perdagangan rempahrempah tanpa hinterland bentuknya pun bukan ‘bentuk kota’, tetapi suatu aglomerasi kampung-kampung di pesisir pantai sekeliling Fort Rotterdam.

Makassar’s craft extends to intricate filigree work seen during the jewellery of your Bugis and Makassarese people today. Take a look at the workshops in which delicate strands of gold and silver are magically reworked into elaborate earrings, necklaces, and bracelets.

Makassar also will come alive throughout the Indonesian Independence Working day celebrations. Parades march from the streets, red and white flags flutter throughout neighborhoods, and conventional game titles like panjat pinang (greasy pole climbing) draw laughter and cheers. It’s a grand celebration that celebrates both the country’s heritage and its hopeful future.

Report this page